Bali Euy!
Berawal dari Kamis pagi,
keluargaku berangkat ke bandara Soekarno Hatta pagi-pagi dan check-in ke
penerbangan kami. Perjalanan ini sudah kita tunggu-tunggu untuk beberapa bulan,
jadi sudah wajar kita sangat tidak sabar untuk ke bali. Perjalanan pesawatnya kurang lebih
satu jam, baru terbang paket permen frozz kita sudah habis dan ayahku sudah
tertidur pulas, ileran. Pas mendarat di bandara kita langasung menemukan mobil
sewa kami dan bertujuan ke Patung Garuda Wisnu Kencana, disitu kita juga
meilhat tebing-tebing dan beberapa patung lainnya, melihat tarian-tarian bali,
terus karena laper jadi beli es krim.
Setelah itu kita ke tempat tari kecak dan api
uluwatu, tempat ini juga terkenal karena penghuni monyet-monyetnya. Sesampainya
bisa dilihat berbagai wisatawan dari berbagai negeri, tidak hanya dari
Indonesia, tari kecak memulai pada jam 6 malam, tapi tiket sudah dijual dari
jam 5 sore, yang lebih parahnya tidak ada antrian, semua orang mendesak-desak
berdempetan untuk membeli tiket, ayahku terjepit antara bule-bule. Tapi tari
kecaknya indah sekali dan melucukan. Sayangya matahri sudah turun jadi kita
harus balik ke hotel. Malamnya kita ke kuta dan menikmati makan malam di
restoran pancake dekat.
Esoknya kita pagi-pagi berangkat ke Pantai
Jimbaran, yang memang jaraknya lebih jauh dari hotel daripada ke pantai uluwatu
atau GWK, jadi sesuai prediksi kami seharian di Pantai Jimbaran. Meskipun
nyasar-nyasar dikit tapi akhirnya nyampe, kita lansugn memilih permainan apa
yang ingin kita naiki. Tadinya mau sea-walker dan snorkeling tapi snorkeling
tidak bisa hari ini, karena angin dan ombak laut yang kencang, jadi kita
memilih sea-walker, parasailing dan ke pulau penyu. Pengalaman sea-walkernya
sangat seru, beda dengan diving kita tidak harus bisa berenang untuk
melakukannya, cukup berjalan dan tidak panik. Kita bisa melihat karang-karang
dan memberi makan ikan-ikan di bawah laut. Parasailingnya oke-oke aja, tapi
balik-balik ke kapal kepala kita semua pada pusing. Dan pulau penyu juga indah
dan bermanfaat, disana ada penyu yang umurnya berpuluh-puluh tahun, dan tempat
menyimpan dan merawat bayi-bayi penyu hingga dapat dilepas ke alam laut lagi.
Balik-balik ke hotel, awan sudah gelap
dan matahari tidak nampak lagi, kita sudah tidak punya tenaga untuk
bereksplorasi ke dunia kulineri untuk makan malam McDonalds aja. Karena besok
adalah hari penuh terakhir kita di Bali, jadi harus banyak istirahat. Esoknya
kita bertekad untuk ke pasar seni, kakakku ingin salah satu tas anyaman bulat
itu, ibuku ingin melihat-lihat kursi-kursi rajutan dan ayahku ingin membeli
oleh-oleh di Joger. Sorenya, ketika perut kita sudah penuh dengan ayam betutu
dan tangan penuh dengan oleh-oleh kita pergi berangkat lagi ke Rockbar, Bali.
Kesan pertamaku adalah
pemandangannya yang indah sekali, kedua adalah bagaimana kalau kita terkena
ombak laut. Rockbar ini restoran yang unik, bertempatan di ujung tebing-tebing
menghadap ke laut, kita menghabiskan 2 jam an hingga matahari turun, dan melihat
kepiting kecil-kecil tersapu oleh ombak sambil menyantapi kentang goreng dan
minum coca-cola.
Meskipun sedih dan tidak ingin, kita harus
pulang pada hari Minggunya, kita pergi ke pantai Kuta dulu, Kuta lebih indah
lagi di pagi hari, banmyak orang yang berselancar. Terasa aneh bahwa dua jam
selanjutnya aku sudah sampai di jakarta, balik menghadapi PAT dan kemacetan
Cerita Liburan ini akan kami bukukan dengan tema my Holiday.
uwaww ceritanya kece
ReplyDeleteiya deh yang ke bali
ReplyDeleteoleh" wajibb
ReplyDeleteseru
ReplyDeletesemangat fiyaaaa :)
ReplyDeletewaaw
ReplyDeletekeren banget qaq :)
ReplyDeleteuwaa keren bgt
ReplyDeleteWOW
ReplyDeleteKECEEE FI
ReplyDeleteuwaw, komen punya gw ya
ReplyDeleteKECEE FI
ReplyDeletekereeeen
ReplyDelete